Mie Ongklok Terkenal di Wonosobo: Kuliner Khas yang Bikin Ketagihan
![]() |
Mie ongklok wonosobo |
Mie ongklok terkenal di wonosobo bukan cuma soal rasa, tapi juga soal suasana. Bayangin kamu lagi liburan ke wonosobo, kota di kaki gunung yang udaranya adem banget. Kabut tipis menyelimuti jalan, udara dingin menusuk pelan, dan perut mulai minta diisi. Di momen seperti ini, semangkuk mie ongklok yang hangat bisa jadi penyelamat.
Beda dari mie kebanyakan, mie ongklok disajikan dengan kuah kental gurih yang terbuat dari kaldu sapi, ebi, dan sedikit gula merah, unik dan khas banget. Belum lagi pelengkapnya, sate sapi manis yang empuk dan tempe kemul kriuk yang jadi sahabat sejati si mie. Perpaduan ini bikin kuliner satu ini selalu jadi incaran, baik warga lokal maupun wisatawan.
Mie ongklok di wonosobo bukan cuma makanan, tapi bagian dari cerita kota ini. Nggak heran kalau banyak yang bilang. Belum lengkap ke wonosobo kalau belum nyobain mie ongkloknya. Nah buat kamu yang penasaran seperti apa rasanya dan di mana aja tempat makan mie ongklok terenak di kota ini, yuk lanjut baca sampai habis.
Asal-Usul dan Filosofi Mie Ongklok
Kalau ngomongin asal mie ongklok, kita nggak bisa lepas dari sosok pak muhadi, orang pertama yang meracik kuliner unik ini sejak tahun 1975. Racikan mie sederhana ini ternyata berhasil mencuri hati banyak orang. Dari yang awalnya cuma warga lokal, sampai akhirnya jadi buruan para wisatawan yang mampir ke dataran tinggi Dieng.
Nah, kamu mungkin penasaran, kenapa namanya mie ongklok. Ternyata nama ongklok diambil dari cara merebus mie-nya yang khas banget. Mie dan sayurannya dimasukkan ke dalam saringan bambu kecil, lalu dicelup-celupin ke air panas, proses ini dalam bahasa jawa disebut di-ongklok. Teknik sederhana tapi jadi ciri khas yang melekat sampai sekarang.
Bukan cuma soal teknik masak, mie ongklok juga punya tempat spesial dalam sejarah kuliner khas wonosobo. Makanan ini udah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga, mulai dari santapan hangat di pagi hari sampai menu andalan buat jamuan tamu. Bahkan di setiap festival atau acara budaya di Dieng, mie ongklok hampir selalu hadir sebagai ikon kuliner lokal.
Jadi, mie ongklok bukan cuma enak di lidah, tapi juga kaya cerita. Setiap suapan bawa kita balik ke sejarah panjang warung-warung tua di wonosobo yang masih setia menjaga rasa turun-temurun. Dan itulah kenapa mie ongklok tetap jadi bintang, bahkan di tengah gempuran makanan kekinian.
Rahasia Keunikan Rasa Mie Ongklok
Yang bikin mie ongklok beda dari mie kuah lain di dunia ini ada pada satu hal, kuahnya yang super kental. Bukan kental karena santan lho, tapi karena campuran tepung kanji, kaldu sapi, ebi (udang kering), dan gula merah yang dimasak bareng hingga mengental kayak lem, tapi versi gurih-manis yang bikin nagih.
Dari segi bahan, mie ongklok sebenarnya cukup sederhana. Isinya cuma mie kuning, irisan kol, dan daun kucai. Tapi begitu disiram kuah kental hangatnya, rasanya langsung naik level. Setiap sedotan kuah bawa sensasi lembut, gurih, sedikit manis, dan aroma khas ebi yang nendang. Pokoknya, bahan mie ongklok boleh sederhana, tapi hasil akhirnya. Gak bisa dianggap remeh.
Dan jangan lupa, teman makan mie ongklok itu harus lengkap. Paling nggak, kamu harus pesen satu tusuk sate sapi manis, yang dagingnya empuk dan kaya bumbu. Terus, wajib juga nyicipin tempe kemul wonosobo, tempe goreng berselimut adonan kuning berbumbu, kriuk banget dan cocok buat nambah tekstur di tengah lembutnya mie dan kuah.
Sebagai bonus, biasanya ada kerupuk putih buat nyendok kuah terakhir yang tersisa di mangkuk. Iya, sampai setetes pun nggak boleh terbuang.
Nah, inilah rahasia kenapa mie ongklok selalu dicari. Bukan cuma soal rasa, tapi karena setiap unsur di mangkuknya tuh saling melengkapi. Mau mie, kuah, sate, atau tempe kemul, semuanya menyatu jadi satu pengalaman makan yang nggak bisa kamu temuin di tempat lain.
Rekomendasi Tempat Makan Mie Ongklok Terkenal
Mie Ongklok Longkrang
Kalau kamu nanya ke warga lokal, Di mana sih mie ongklok paling legend di wonosobo, hampir pasti mereka bakal jawab, mie ongklok longkrang. Warung satu ini udah kayak tempat ziarahnya pecinta mie ongklok, nggak sah ke wonosobo kalau belum mampir ke sini.
Warung ini berlokasi di jalan Pemuda No. 2, Wonosobo, cuma sekitar 5 menit dari alun-alun kota. Jadi gampang banget dijangkau, mau naik kendaraan pribadi atau jalan kaki sambil nikmatin udara dingin Wonosobo. Jam bukanya dari pagi jam 09.00 sampai malam jam 21.00 WIB, cocok buat sarapan, makan siang, atau bahkan makan malam sebelum balik ke penginapan. Harga seporsinya juga bersahabat, mulai dari Rp15.000-Rp25.000 tergantung lauk pendamping.
Yang bikin makin menarik, warung ini sudah berdiri sejak tahun 1975 lho. Pendiri pertamanya, Pak Muhadi, adalah pelopor mie ongklok di wonosobo. Bahkan saking terkenalnya, tempat ini pernah disinggahi tokoh-tokoh penting, sebut aja pak gaanjar pranowo dan mantan presiden pak susilo bambang yudhoyono, yang pernah makan di sini.
Suasananya juga khas warung jadul tapi bersih dan nyaman. Nggak mewah tapi justru itu yang bikin makin otentik. Kamu bisa duduk di bangku panjang kayu, pesen semangkuk mie ongklok, dan nikmatin sambil lihat aktivitas dapur yang nggak pernah sepi.
Yang paling ikonik dari longkrang tentu saja kuah mie ongklok-nya yang legit banget. Rasanya gurih, manis, dan sedikit smoky karena dimasak pakai tungku arang. Sate sapinya empuk dan berbumbu pas, ditambah tempe kemul yang disajikan hangat, komplet banget.
Jadi, kalau kamu cuma punya waktu mampir ke satu tempat aja buat nyobain mie ongklok terkenal di wonosobo, Mie Ongklok longkrang adalah pilihan pertama yang nggak boleh kamu lewatkan.
Mie Ongklok Pak Muhadi
Kalau kamu lagi jalan-jalan santai di sekitar alun-alun wonosobo, coba deh cari warung mie ongklok pak muhadi. Lokasinya strategis banget: Di jalan T. Jogonegoro Jl. A. Yani No.1, Tosari, Jaraksari, Kec. Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Tinggal jalan kaki sebentar dari pusat kota, dan kamu udah sampai di salah satu spot kuliner paling dicari wisatawan.
Nama pak muhadi memang nggak asing dalam dunia mie ongklok. Banyak yang bilang, beliau adalah sosok di balik lahirnya kuliner ini. Walau saat ini warungnya udah diteruskan generasi selanjutnya, cita rasanya tetap konsisten dan melegenda. Nggak heran, tempat ini selalu rame, apalagi di musim liburan.
Ciri khas warung ini ada pada kuah mie ongklok-nya yang ekstra kental dan gurih, plus sate sapi khas yang bumbunya nempel sampai ke dalam daging. Kuahnya terasa lebih nendang karena pakai ebi yang banyak dan kaldu yang lebih pekat. Cocok banget buat kamu yang suka rasa kuat dan berani.
Satu porsi mie ongklok biasanya disajikan bareng sate sapi dan kerupuk, tapi kamu juga bisa nambah tempe kemul biar makin komplit. Oh iya, porsi di sini juga cukup besar, jadi dijamin puas.
Tips penting nih: kalau nggak mau antre panjang, hindari datang pas jam makan siang atau akhir pekan sekitar jam 11.00-13.00. Datang pagi sekitar jam 09.00 atau sore sekitar jam 15.00–17.00 biasanya lebih lengang, jadi kamu bisa makan dengan tenang tanpa terburu-buru rebutan tempat duduk.
Buat kamu yang pengen makan enak sambil ngerasain suasana khas warung tradisional wonosobo, Mie ongklok pak muhadi ini wajib banget masuk daftar kulinermu. Rasanya autentik, tempatnya dekat, dan pengalamannya berkesan.
Mie Ongklok Bu Umi
Kalau kamu cari mie ongklok yang punya rasa unik dan beda dari yang lain, cobain deh mampir ke warung mie ongklok bu umi. Tempat ini punya ciri khas yang bikin banyak orang balik lagi, kuah kental khas ongklok yang dikasih tambahan bumbu kacang. Kombinasi rasa gurih, manis, dan aroma kacangnya tuh bikin lidah langsung jatuh cinta.
Warung Bu Umi ini nggak besar-besar amat, tapi suasananya adem dan nyaman banget. Lokasinya ada di Jl. Masjid No. 11, Kauman Utara, Wonosobo. Agak nyempil sih, tapi justru itu yang bikin tempat ini berasa kayak lagi makan di rumah sendiri. Meja-meja kayu, dapur terbuka, dan senyum ramah dari Bu Umi atau keluarganya bikin betah duduk lama-lama sambil ngobrol santai.
Selain mie ongklok bumbu kacang yang khas, kamu juga bisa pesan sate ayam atau sate sapi sebagai pelengkap. Dan jangan lupa minta tempe kemul, biar makin lengkap ala Wonosobo banget. Seporsinya juga cukup ngenyangin, jadi cocok buat isi tenaga sebelum atau sesudah keliling kota.
Warung ini buka dari jam 10 pagi sampai sekitar jam 9 malam. Tapi karena tempatnya nggak terlalu besar dan sering rame, mending datang agak awal biar nggak kehabisan. Soal harga? Santai aja, masih aman di kantong kok. Sekitar Rp7.000 sampai Rp25.000 tergantung pilihanmu.
Jadi, kalau kamu lagi cari tempat makan mie ongklok yang beda dari biasanya dan suasananya akrab banget, mie ongklok bu umi ini bisa banget jadi pilihan. Rasanya khas, tempatnya tenang, dan cocok buat kamu yang suka kulineran ala rumahan.
Warung Lain yang Layak Dicoba
Selain warung-warung mie ongklok yang udah terkenal kayak longkrang atau bu umi, ternyata masih ada juga lho tempat makan mie ongklok di wonosobo yang layak banget buat dicoba. Cocok buat kamu yang suka eksplorasi rasa dan nggak keberatan mencoba tempat yang mungkin belum se-viral itu, tapi rasanya nggak kalah.
Mie Ongklok Pak Tris
Nah, kalau kamu tipe petualang malam yang baru kelaperan pas matahari udah tenggelam, mie ongklok pak tris bisa jadi penyelamat. Warung ini mulai buka dari jam 4 sore sampai sekitar jam 10 malam. Cocok banget buat makan malam santai sebelum balik ke penginapan.
Letaknya ada di Jl. Jenderal Ahmad Yani No.140, Ngepelan, Wonosobo Timur. Tempatnya sederhana, nggak neko-neko, tapi soal rasa, kuah mie ongkloknya tuh gurih banget, mie-nya kenyal, dan sate sapinya juga nggak pelit potongan. Kadang malah lebih nikmat karena suasana malam wonosobo yang adem bikin makan makin mantap.
Mie Ongklok Pak Yadi
Kalau kamu lagi dalam perjalanan menuju atau pulang dari dieng, jangan lewatkan yang satu ini. Mie ongklok pak yadi lokasinya ada di jl. Jenderal Ahmad Yani, Ngepelan, Wonosobo Barat, masih di jalur wisata jadi gampang ditemuin.
Warung pak yadi ini terkenal dengan mie ongkloknya yang punya rasa ringan tapi tetep nendang. Kuahnya lebih manis gurih, cocok buat kamu yang nggak terlalu suka rasa berat. Uniknya lagi, kamu bisa nemuin topping kayak tahu bacem dan suwiran ayam, yang bikin sensasi makannya beda dari biasanya. Suasananya juga nyaman banget, kayak makan di rumah tetangga yang jago masak.
Jadi, buat kamu yang pengen icip-icip mie ongklok dari sisi lain wonosobo, dua warung ini bisa jadi pilihan menarik. Rasanya beda, tempatnya nyaman, dan pastinya tetap bikin perut senang. Siapa tahu, kamu malah nemu mie ongklok favoritmu di tempat yang nggak disangka-sangka.
Tips Wisata Kuliner Mie Ongklok di Wonosobo
Biar pengalaman kulineranmu di wonosobo makin maksimal, ada baiknya kamu simak dulu beberapa tips penting ini. Soalnya, urusan perut itu bukan cuma soal rasa, tapi juga soal timing dan strategi.
Kapan sih waktu terbaik buat makan mie ongklok?
Jawabannya, pagi menjelang siang atau sore menjelang malam. Di pagi hari udara wonosobo masih adem banget, pas buat sarapan hangat berkuah. Banyak warung mulai buka dari jam 9-10 pagi. Tapi kalau kamu tim petualang sore, makan mie ongklok pas matahari mulai turun juga nggak kalah nikmat. Apalagi kalau ditambah sate sapi dan tempe kemul. Auto kenyang + bahagia.
Harga seporsi gimana? Aman di dompet nggak
Tenang, makan mie ongklok di winosobo itu ramah banget buat kantong. Seporsi mie ongklok biasanya dihargai sekitar Rp7.000-Rp10.000. Kalau ditambah sate sapi atau ayam, bisa nambah sekitar Rp10.000-Rp20.000 tergantung jumlah tusuknya. Tempe kemul, cuma sekitar Rp2.000-Rp3.000 aja per potong. Jadi, dengan Rp20.000-30.000 kamu udah bisa makan kenyang dan puas.
Gimana cara ke warung-warung mie ongklok dari Alun-Alun Wonosobo
Mayoritas warung mie ongklok yang terkenal itu nggak jauh dari Alun-Alun wonosobo. Misalnya, mie ongklok longkrang cuma sekitar 500 meter aja dari alun-alun. Bisa jalan kaki santai sekitar 5-7 menit. Warung bu umi dan pak muhadi juga masih bisa dijangkau dengan jalan kaki atau naik kendaraan kurang dari 10 menit. Jadi kalau kamu nginap di dekat alun-alun, semuanya tinggal ngesot (eh, maksudnya jalan kaki bentar) doang.
Naik apa ke sananya? Ada parkir nggak
Kalau kamu bawa kendaraan pribadi, hampir semua warung mie ongklok punya area parkir sederhana, walau nggak semuanya luas. Parkir motor aman, tapi kalau mobil kadang harus sabar cari tempat di pinggir jalan. Buat kamu yang naik angkot atau ojek online, gampang banget. Titik-titik mie ongklok populer ada di rute yang mudah dijangkau, jadi tinggal buka aplikasi dan ketik nama warungnya langsung cusss.
Jadi, sebelum kulineran mie ongklok, pastikan kamu siapin waktu yang pas, dompet yang nggak terlalu tebal, dan perut yang kosong. Dan yang paling penting, nikmati tiap suapan sambil menikmati sejuknya udara khas pegunungan wonosobo.
Mie Ongklok, Rasa yang Sulit Dilupakan
Dari kuahnya yang kental dan hangat, isian mie kuning yang kenyal, sampai pelengkapnya yang bikin nagih, mie ongklok memang pantas disebut kuliner legendaris khas wonosobo. Rasanya itu lho, perpaduan gurih-manis yang unik banget, beda dari mie manapun yang mungkin pernah kamu coba sebelumnya. Dan jangan lupa, sate sapi serta tempe kemul-nya tuh kayak sahabat karib yang selalu lengkapi setiap suapan mie ongklok.
Kalau kamu lagi punya rencana ke wonosobo atau lagi lewat jalur Dieng, jangan sampai melewatkan kesempatan buat nyobain mie ongklok langsung dari kampung halamannya. Mau makan di warung legendaris kayak longkrang, tempat santai kayak bu umi, atau hidden gem kayak pak tris, semuanya punya keunikan sendiri yang bikin kulineran kamu makin seru.
Punya pengalaman makan mie ongklok yang nggak bisa kamu lupain. Atau ada rekomendasi tempat mie ongklok lain yang menurut kamu wajib dicoba. Yuk, ceritain di kolom komentar. Siapa tahu cerita kamu bisa jadi panduan buat pembaca lainnya yang juga lagi berburu rasa otentik khas wonosobo.
Selamat menjelajah rasa, dan semoga kamu jatuh cinta sama mie ongklok seperti banyak orang lainnya.
Gabung dalam percakapan