Lanting Purworejo, oleh Oleh Gurih yang Bikin Ketagihan

Lanting khas Purworejo jadi salah satu camilan yang nggak pernah absen dari meja-meja orang Jawa tengah.
Lanting Purworejo
Gambar lanting purworejo

Lanting khas Purworejo jadi salah satu camilan yang nggak pernah absen dari meja-meja orang Jawa tengah, apalagi pas lebaran atau ada acara hajatan. Bentuknya unik, melingkar kayak angka delapan, teksturnya renyah, dan rasanya gurihnya nancep banget di lidah. Sekali nyoba, dijamin pingin nambah terus.

Coba saja main ke Pasar purworejo waktu pagi, wangi lanting yang baru digoreng langsung nyambut dari kejauhan. Penjualnya biasanya orang-orang lokal yang udah puluhan tahun ngelakonin usaha lanting. Ada yang digoreng di belakang rumah, ada juga yang produksi skala besar. Tapi soal rasa Sama-sama maknyus.

Buat para pelancong, lanting juga jadi oleh-oleh khas Purworejo yang nggak boleh dilewatkan. Nggak sedikit yang sengaja mampir ke toko oleh-oleh cuma buat borong lanting dalam berbagai rasa, seperti rasa original, pedas, keju, sampe balado pun ada. Selain awet disimpan, harganya juga ramah kantong.

Di artikel ini, yuk kita bahas tuntas tentang lanting. Mulai dari asal-usulnya, proses pembuatannya, sampai tempat-tempat yang paling recommended buat beli lanting terenak di Purworejo.

Sejarah dan Asal Usul Lanting Purworejo

Kalau ngomongin soal sejarah lanting khas Purworejo, kita nggak bisa lepas dari nama Pituruh. Camilan renyah satu ini pertama kali dibuat oleh warga di daerah sana. Awalnya sih cuma dibuat untuk konsumsi sendiri, sekadar camilan rumahan buat nemenin minum teh sore atau suguhan kalau ada tamu. Tapi karena rasanya yang enak dan daya simpannya yang tahan lama, lama-lama lanting jadi laris dan dikenal luas.

Dulu proses bikin lanting masih manual banget. Singkong ditumbuk pakai lumpang, dibentuk satu per satu pakai tangan, lalu dijemur di bawah terik matahari sebelum akhirnya digoreng. Tapi justru dari cara tradisional itu, rasa lanting terasa lebih gurihnya alami dan aroma singkongnya khas banget. Nggak heran kalau banyak orang bilang, lanting jadul lebih nendang rasanya daripada yang sekarang dijual di toko modern.

Seiring waktu lanting mulai naik kelas. Banyak warga Pituruh dan sekitarnya yang mulai menjadikan produksi lanting sebagai mata pencaharian utama. Bahkan, sekarang udah ada banyak pengrajin lanting yang memasarkan produknya sampai luar kota, bahkan ke luar pulau. Variasi rasanya juga makin banyak, mulai dari yang original gurih, pedas dan manis.

Tapi satu hal yang nggak berubah. Lanting tetap punya tempat spesial di hati orang purworejo. Di tiap acara adat, hajatan, atau kumpul keluarga, lanting hampir selalu ada di atas meja. Nggak cuma soal rasa, tapi lanting juga jadi simbol kebersamaan dan kearifan lokal. Di balik bentuknya yang sederhana, ada semangat gotong royong, ketekunan, dan rasa cinta pada warisan nenek moyang.

Bahan dan Proses Pembuatan Lanting

Meski kelihatan sederhana, lanting khas purworejo punya proses pembuatan yang cukup panjang lho. Tapi justru di situlah letak seninya. Bahan-bahan yang dipakai sebenarnya gampang banget ditemuin di dapur rumah. Yang penting kualitasnya harus oke, biar hasilnya renyah dan rasanya nendang.

Bahan-bahan utama:

  1. Singkong, pilih jenis yang pulen dan nggak terlalu tua.
  2. Bawang putih, buat aroma dan rasa gurih alami.
  3. Garam secukupnya.

Kadang juga ditambah ketumbar atau penyedap alami, tergantung resep turun-temurun masing-masing keluarga.

Proses pembuatannya kira-kira begini:

  1. Singkong dikupas dan dicuci bersih, lalu diparut atau ditumbuk sampai halus.
  2. Setelah itu, adonan singkong dicampur dengan bumbu seperti bawang putih yang sudah dihaluskan dan garam.
  3. Adonan kemudian dibentuk memanjang kecil-kecil dan dipelintir jadi bentuk khas lanting: melingkar seperti angka delapan atau lingkaran kecil.
  4. Nah, ini bagian pentingnya, lanting harus dijemur dulu sampai benar-benar kering. Biasanya dijemur di bawah matahari langsung selama satu atau dua hari, tergantung cuaca. Kalau belum kering betul, nanti hasil gorengannya nggak bisa kriuk maksimal.
  5. Setelah kering, barulah lanting digoreng dalam minyak panas sampai warnanya keemasan dan renyah.

Beberapa pengrajin zaman sekarang juga kasih sentuhan baru dengan bumbu tabur aneka rasa seperti balado, pedas manis, atau jagung bakar. Tapi tetap, lanting original gurih selalu punya tempat tersendiri di hati penggemarnya.

Keunikan lanting dibanding camilan lain

Yang bikin lanting beda dari camilan singkong lainnya adalah proses pengeringan sebelum digoreng. Ini bukan cuma soal tekstur, tapi juga soal ketahanan. Karena dijemur dulu, lanting bisa awet berbulan-bulan tanpa bahan pengawet. Belum lagi bentuknya yang unik, setiap lanting buatan tangan itu bentuknya nggak pernah benar-benar sama, dan justru itulah yang bikin lanting terasa lebih rumahan dan istimewa.

Ragam Varian dan Inovasi Lanting

Dulu, waktu mornwish kecil, lanting cuma punya satu rasa: original gurih. Warnanya putih keemasan, aromanya khas bawang putih, dan teksturnya kriuk-kriuk kalau digigit. Tapi sekarang, lanting khas purworejo udah naik kelas. Banyak banget varian rasa yang bikin camilan ini makin digemari lintas generasi.

Dari yang klasik sampai kekinian

Lanting rasa pedas jadi salah satu favorit anak muda. Sensasi gurih yang ketemu sama cabai bubuk bikin mulut melek dan tangan susah berhenti nyemil. Ada juga varian balado yang pedas-manis nagih, sampai rasa barbeque yang aromanya mengingatkan pada camilan-camilan modern ala snack dalam kemasan.

Tiap rasa punya penggemarnya sendiri, dan hampir semua toko oleh-oleh di purworejo sekarang sedia varian ini. Bahkan ada juga pengusaha lokal yang ngemas lanting dengan desain modern dan eye-catching, jadi pas banget buat oleh-oleh khas yang tampilannya juga kekinian.

Bentuk klasik vs bentuk baru

Kalau kamu perhatikan, bentuk asli lanting itu kayak angka delapan atau spiral kecil. Bentuk ini punya makna filosofi tersendiri, katanya sih melambangkan keberlanjutan dan keabadian. Tapi sekarang, beberapa pengrajin mulai bereksperimen dengan bentuk. Ada yang dibikin memanjang kayak stik, ada juga yang dibentuk mini bulat mungil biar lebih gampang dikunyah.

Tapi jujur ya, walau bentuk baru itu menarik, yang bentuk klasik tetap paling ngena di hati. Ada semacam nostalgia tiap kali lihat lanting bulat-bulat itu ditumpuk dalam toples kaca.

Respons Lanting di Pasar

Dengan banyaknya pilihan rasa dan bentuk, pasar jadi makin luas. Anak-anak muda sekarang nggak malu lagi bawa lanting sebagai oleh-oleh atau camilan di kampus. Bahkan banyak yang sengaja beli lanting bukan karena nostalgia, tapi karena emang suka rasa dan kriuknya.

Kombinasi antara rasa yang kekinian dan tampilan yang makin modern bikin lanting tetap relevan, meskipun usianya udah puluhan tahun. Ini bukti kalau camilan tradisional bisa terus eksis dan bersaing asalkan dikemas dengan cara yang menarik.

Lanting Oleh-Oleh Khas Purworejo

Kalau kamu mampir ke purworejo tapi pulangnya nggak bawa lanting khas purworejo, rasanya kayak ada yang kurang. Ibarat orang Jogja pulang nggak bawa gudeg, atau dari Semarang tapi lupa lumpia. Lanting udah jadi ikon camilan sekaligus oleh-oleh wajib buat siapa pun yang singgah ke kota ini.

Kenapa sih lanting jadi favorit wisatawan

Satu kata awet. Karena melalui proses pengeringan dan digoreng kering, lanting bisa tahan sampai berbulan-bulan tanpa bahan pengawet. Cocok banget buat dijadikan oleh-oleh buat keluarga di rumah, teman sekantor, atau bahkan buat stok cemilan sendiri di kosan.

Selain itu, lanting tuh ringan, murah meriah, dan rasanya bisa diterima semua lidah. Mau anak kecil sampai orang tua, dari yang doyan pedas sampai yang suka gurih, lanting selalu punya rasa yang pas buat semua.

Tempat beli lanting Purworejo yang paling rekomen

Kalau mau cari lanting dengan kualitas mantap dan pilihan rasa lengkap, bisa langsung mampir ke beberapa tempat ini:

  1. Pasar tradisional: kayak Pasar Baledono atau Pasar Pituruh. Di sana banyak ibu-ibu yang jualan lanting homemade. Rasanya otentik dan harganya miring.
  2. Toko oleh-oleh khas Purworejo: misalnya di sekitar pusat kota atau dekat terminal. Banyak juga yang udah dikemas menarik dan praktis buat dibawa perjalanan jauh.

Atau kamu bisa langsung ke UMKM lokal, terutama di daerah pituruh yang dikenal sebagai sentra lanting. Ada beberapa produsen rumahan yang juga jual lewat online. Bisa pilih rasa, bentuk, bahkan pesan dalam jumlah besar buat acara.

Harga Lanting dan tips memilih lanting enak

Soal harga, lanting itu ramah banget di kantong. Untuk ukuran 250 gram biasanya dijual sekitar Rp10.000 - Rp15.000 tergantung rasa dan tempat beli. Kalau beli grosir atau langsung dari produsen, bisa dapat lebih murah.

Nah biar nggak salah pilih, berikut tips sederhana:

  1. Pilih lanting yang warnanya kuning keemasan cerah, artinya digoreng dengan suhu pas.
  2. Cium aromanya, kalau wangi bawang putihnya terasa, tandanya bumbunya mantap.
  3. Tes sedikit kalau bisa. Lanting yang bagus itu garing luar-dalam, nggak keras, dan nggak berminyak.

Kalau udah nemu yang cocok percaya deh, pasti ketagihan dan nyesel cuma beli satu bungkus.

Daya tahan simpan dan cara menyimpannya

Salah satu kelebihan lanting adalah daya tahan simpan yang lama. Dengan proses pengeringan yang baik, lanting bisa tahan hingga beberapa bulan asalkan disimpan dengan benar. Simpanlah lanting di dalam toples kedap udara atau kantong plastik yang rapat supaya tetap renyah dan nggak mudah lembek.

Hindari menyimpan lanting di tempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung, karena bisa bikin lanting cepat rusak dan rasa gurihnya hilang.

Lanting di luar Purworejo ada nggak

Kalau kamu penasaran, lanting asli memang identik dengan purworejo, khususnya daerah pituruh. Namun sekarang camilan ini mulai dikenal dan dibuat di beberapa daerah lain sebagai varian lokal, meski rasanya tentu beda dan biasanya nggak seotentik yang dari purworejo.

Tapi buat yang mau rasa asli, ya harus cari lanting yang memang diproduksi di purworejo. Nah itu yang bikin lanting purworejo tetap istimewa dan jadi kebanggaan daerah.

Sekarang kamu udah tahu semua tentang lanting khas purworejo dari sejarah, bahan, proses pembuatan, sampai varian rasa yang makin beragam. Kalau kamu lagi jalan-jalan ke purworejo, jangan sampai lupa buat bawa pulang lanting sebagai oleh-oleh. Selain rasanya yang lezat dan gurih, lanting ini juga jadi kenang-kenangan yang bikin kangen suasana kampung halaman.

Kalau kamu penasaran juga dengan kuliner khas Purworejo lainnya, coba deh baca artikel mornwish tentang: Menelusuri Ragam Kuliner Purworejo yang Penuh Tradisi dan Kelezatan

Selamat menikmati kelezatan lanting dan jangan lupa bagikan pengalamanmu ya.

Hallo saya, penulis di Mornwish. saya memiliki hobi traveling, mencicipi makanan khas, dan menyukai dunia teknologi. Melalui situs ini, saya ingin berbagi informasi dan pengalaman seputar kuliner, perjalanan, dan teknologi yang bermanfaat bagi pembaca.