Makanan Khas Yogyakarta yang Wajib Dicoba: Gudeg, Sate Klathak, hingga Bakpia

Temukan ragam makanan khas Yogyakarta yang menggoda selera, mulai dari gudeg, sate klathak, hingga camilan legendaris seperti bakpia dan tiwul.
Makanan khas Yogyakarta
Kuliner khas Yogyakarta

Kalau kamu lagi di Yogyakarta, percayalah... bukan cuma tempat wisatanya yang bikin betah, tapi juga makanannya. Kota ini benar-benar punya daya tarik yang nggak habis-habis. Jalan sebentar ke Malioboro, aroma makanan kaki lima langsung menyapa. Masuk ke gang-gang kecil, ada warung makan sederhana tapi selalu ramai. Yuk, aku ajak kamu menyusuri ragam makanan khas Yogyakarta yang rasanya nggak akan kamu temui di tempat lain.

Gudeg Yogyakarta

Kita mulai dari yang paling ikonik: Gudeg. Kamu belum ke Jogja kalau belum makan gudeg. Makanan ini dibuat dari nangka muda yang dimasak berjam-jam pakai santan dan rempah. Rasanya? Manis legit, lembut, dan bikin nagih.

Biasanya disajikan dengan krecek (kulit sapi yang dimasak pedas), daging kambing, dan ayam suwir. Kalau kamu mau gudeg yang uwenak tenan, mampirlah ke Gudeg Yu Djum atau Gudeg Pawon.  Suasananya tradisional banget, makannya bisa sambil lihat dapur yang masih pakai kayu bakar.

Sate Klathak, Sate Unik yang Cuma Ada di Jogja

Pertama kali dengar namanya aja udah bikin penasaran. Sate Klathak ini beda dari sate biasanya karena ditusuk pakai jeruji besi sepeda, bukan bambu. Fungsinya? Biar panasnya merata ke seluruh daging kambing saat dibakar.

Rasanya sederhana tapi bikin jatuh cinta. Bumbunya cuma garam dan merica, tapi karena dagingnya empuk dan fresh, rasanya justru lebih terasa. Kamu bisa coba di Sate Klathak Pak Pong di Bantul, tempatnya selalu ramai.

Bakpia Pathok, Oleh-Oleh Wajib

Nah, yang ini sih legendaris dan sering banget dijadikan oleh-oleh. Bakpia adalah kue kecil isi kacang hijau yang dibungkus dengan kulit tipis seperti pastry. Kini, variasi rasanya banyak banget keju, coklat, bahkan teh hijau.

Kalau mau cari yang terkenal, datang aja ke daerah Pathok. Ada banyak toko bakpia di sana, dari yang klasik sampai yang premium. Enaknya dimakan sambil duduk sore di teras penginapan, sambil ngopi santai.

Oseng mercon

Oseng Mercon, Buat Pecinta Pedas

Namanya aja udah serem: Mercon artinya memang makanan ini super pedas dan bisa terasa “meledak” di mulut. Oseng mercon biasanya terbuat dari daging sapi atau kikil yang dimasak dengan cabai rawit yang nggak kira-kira jumlahnya.

Warung paling populer tentu saja Oseng Mercon Bu Narti, lokasinya nggak jauh dari Malioboro. Kalau kamu pecinta pedas, siap-siap ketagihan. Tapi kalau perut kamu sensitif, mending jangan sok-sokan ya.

Sego Kucing dan Angkringan, Simbol Kehangatan Malam Jogja

Malam di Jogja nggak akan lengkap tanpa mampir ke angkringan. Di sini kamu bisa nemuin sego kucing, nasi porsi mini yang dibungkus daun pisang, biasanya dengan lauk sambal teri atau tempe orek.

Minumnya? Teh panas atau kopi joss (kopi hitam ditambah bara arang menyala). Duduk lesehan di pinggir jalan, ngobrol santai, ngerasain hembusan angin malam Jogja… ah, ini bukan cuma makan, ini pengalaman.

Tiwul dan Gatot, Camilan Tradisional yang Mengenyangkan

Kalau kamu suka jajanan tradisional, jangan lewatkan tiwul dan gatot. Tiwul terbuat dari singkong kering yang di tumbuk hingga halus lalu dikukus, rasanya sedikit manis dan bertekstur kasar. Sedangkan gatot terbuat dari singkong fermentasi yang kenyal dan legit.

Biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan gula merah. Cocok banget buat sarapan ringan atau camilan sore hari. Kamu bisa nemuin jajanan ini di pasar tradisional seperti Pasar Beringharjo.

Jenang Gempol, Manis dan Lembut di Mulut

Satu lagi yang khas dari Jogja adalah Jenang Gempol. Ini adalah bubur dari tepung beras yang disajikan dengan bola-bola gempol (tepung ketan yang dibentuk bulat). Kuah santannya manis gurih, cocok banget dimakan dingin maupun hangat.

Kamu bisa menemukan penjual jenang gempol di pagi hari, biasanya dijajakan oleh ibu-ibu di trotoar atau gerobak kecil di pinggir jalan.

Kuliner Yogyakarta

Penutup: Jogja Selalu Ada di Hati (dan Lidah)

Jalan-jalan ke Yogyakarta bukan cuma soal foto di spot-spot keren, tapi juga mencicipi kuliner khas yang kaya rasa dan budaya. Makanan di Jogja bukan cuma mengenyangkan, tapi juga membawa cerita, sejarah, dan kehangatan.

Kalau kamu lagi di Jogja atau merencanakan liburan ke sini, jangan ragu untuk mencicipi kuliner lokalnya. Makanlah seperti orang lokal, nikmati tiap suapan, dan rasakan sendiri kenapa Jogja disebut sebagai kota yang bikin rindu.

Jika kalian ingin explore makanan khas daerah lainnya baca berikut ini: Ragam Makanan Khas Jawa Barat, Kuliner Lezat dari Bogor, Indramayu, hingga Garut

Hallo saya, penulis di Mornwish. saya memiliki hobi traveling, mencicipi makanan khas, dan menyukai dunia teknologi. Melalui situs ini, saya ingin berbagi informasi dan pengalaman seputar kuliner, perjalanan, dan teknologi yang bermanfaat bagi pembaca.